Ayat Al Quran tentang Kesabaran
#1 Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung. (Aali ‘Imraan:200)
#2 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Al-Baqarah:155)
#3 Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Az-Zumar:10)
#4 Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Asy-Syuuraa:43)
#5 Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah:153)
#6 Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian. (Muhammad:31)
#7 Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung. (Aali ‘Imraan:200)
#8 Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (Thaahaa:132)
#9 Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu. (Al-Insaan:23-24)
#10 Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu. (Al-Insaan:24)
Hadist Nabi Tentang Kesabaran
#11 Akan tiba suatu masa pada manusia, siapa di antara mereka yang bersikap sabar demi agamanya, ia ibarat menggenggam bara api. (HR Imam at-Tirmidzi)
#12 Rasulullah Mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ia ditimpa musibah, ia memuji Allah dan ia bersabar. ( HR.Ahmad)
#13 Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR.Ahmad)
#14 Iman terbagi dua separuh dalam sabar dan separuh dalam syukur.(HR.Al-Baikaqi)
#15 Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan pada seorang hamba yang lebih luas baginya dari pada sabar. (HR.Al-Hakim)
#16 Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan satu musibah), Barang siapa yang memelihara kesopanan dirinya, Allah akan memeliara kesopanannya. Siapa yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya, dan siapa yang melatih kesabaran, maka Allah akn menyabarkannya. Dan tiada seorangpun mendapat karuni pemberian) Allah yang lebih baik dari kesabaran. (HR.Bukhari)
Nasehat Ulama Tentang Kesabaran
#17 Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
#18 Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)
#19 Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
#20 Kebaikan yang tiada kejelekan padanya adalah bersyukur ketika sehat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya. (Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri)
#21 Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih besar daripada menahan al-hilm (kesantunan) di kala marah dan menahan kesabaran ketika ditimpa musibah. (Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri)
#22 Tiga perkara yang merupakan bagian dari kesabaran; engkau tidak menceritakan musibah yang tengah menimpamu, tidak pula sakit yang engkau derita, serta tidak merekomendasikan dirimu sendiri. (Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri)
#23 Seorang mukmin itu berbeda dengan orang kafir dengan sebab dia beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, membenarkan apa saja yang dikabarkan oleh para Rasul tersebut, menaati segala yang mereka perintahkan dan mengikuti apa saja yang diridhai dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan bukannya (pasrah) terhadap ketentuan dan takdir-Nya yang berupa kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan-kemaksiatan. Akan tetapi (hendaknya) dia ridha terhadap musibah yang menimpanya bukan terhadap perbuatan-perbuatan tercela yang telah dilakukannya. Maka terhadap dosa-dosanya, dia beristighfar (minta ampun) dan dengan musibah-musibah yang menimpanya dia bersabar. (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)
#24 Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan. (KH Abdullah Gymnastiar)
#25 Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar. (KH Abdullah Gymnastiar)
#26 Tindakan tepat menghadapi pemimpin yang zhalim adalah dengan sabar, yaitu tidak mematuhinya ketika diperintah berbuat durhaka. (KH Abdullah Gymnastiar)
#27 Bersabar dalam kemudahan, kesuksesan, dan pujian itu lebih berat dibandingkan sabar dalam kesempitan. (KH Abdullah Gymnastiar)
#28 Berlakulah lemah-lembut! Jika harus bertindak keras, itu adalah pilihan terakhir, sebab bersabar itu lebih baik dan utama. (KH Abdullah Gymnastiar)
#29 Kala musibah datang menimpa, maka segera kenakan pakaian sabar. Dengan sabar musibah yang terjadi akan membuka jalan bagi datangnya nikmat. (KH Abdullah Gymnastiar)
#30 Kemampuan merasakan nikmat sabar tergantung sejauhmana keimanan kita terhadap takdir yang Allah tetapkan (KH Abdullah Gymnastiar)
#31 Keindahan dan keluhuran pribadi akan nampak dari kesanggupan diri untuk bersabar atas musibah dan kesulitan yang menimpa. (KH Abdullah Gymnastiar)
#32 Pernahkah kita bertanya sudah sempurnakah iman kita? maka bersyukur dan bersabar adalah salah satu pertanda kesempurnaan iman seseorang. (KH Abdullah Gymnastiar)
#33 Kunci kebahagiaan seorang hamba adalah jika dia mampu bersyukur atas karunia-Nya, bersabar atas cobaan-Nya dan bertaubat atas dosanya. (KH Abdullah Gymnastiar)
#34 Kesabaran itu tidak menjadikan diri lemah dan terhentinya beramal. (KH Abdullah Gymnastiar)
#36 Sebuah musibah akan menjadi kenikmatan jika kita berhasil menyikapinya dengan sukur, sabar dan tawakal serta mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian. (KH Abdullah Gymnastiar)
#37 Kaum Sufi senantiasa berharap, dalam detik-detiknya tidak lepas dari tugas-tugas Allah azza wa-Jalla. Mereka benar-benar mengetahui bahwa kesabaran terhadap tugas dan ketentuanNya serta takdirNya, itu merupakan limpahan kebajikan dunia akhirat, yang berarti berselaras dengan kehendak dan tindakanNya, kadang ia bersabar, kadang pula ia bersyukur, kadang dalam nuansa dekat dan kadang merasa jauh, kadang dalam kesibukan yang penat kadang pula dalam rasa ringan, kadang dalam limpahan kekayaan dan kadang dalam kemiskinan, kadang sehat kadang sakit. Seluruhnya tidak lepas dari kebersamaannya dengan Allah Azza wa-Jalla. Itulah yang paling penting bagi mereka, harapan bagi kesalamatan mereka dan keselamatan makhluk lain ketika bersama Sang Khaliq Azza wa-Jalla, dan mereka terus menerus memohon kepadaNya bagi kemaslahatan manusia.Anak-anak sekalian. (Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani)
#38 Sabar, jika menurut tasawuf yang benar, terkait dengan ikhlas. Sehingga orang yang sabar, ya orang yang ikhlas menerima (kepastian) Tuhan. (Gus Dur)
#39 Ilmu adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh perbuatan.
Dan perbuatan adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh keikhlasan.
Dan keikhlasan adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh kesabaran.
Dan kesabaran adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh penyerahan. (An-Nifari)
#40 Al-Syibli, seorang sufi, ditanya oleh seorang pemuda mengenai sabar. ''Sabar macam apa yang paling sulit?'' tanya pemuda itu. ''Sabar demi Allah,'' jawab Al-Syibli. ''Bukan,'' tolak si pemuda. ''Sabar dalam Allah,'' jawab Al-Syibli. ''Bukan,'' katanya. ''Sabar dengan Allah,'' ucapnya. ''Bukan,'' bantahnya. ''Terkutuklah kamu, sabar macam apa itu?'' kata Al-Syibli jengkel. ''Sabar dari Allah,'' jawab pemuda itu. Al-Syibli menangis, lalu pingsan.
Dialog ini menjelaskan kepada kita mengenai tingkatan sabar bagi kaum sufi. Sabar dari Allah (ash-shabr 'an Allah) paling sulit ditempuh dari tingkatan sabar lainnya. Untuk mencapai maqam ini, Ali bin Abi Thalib selalu berdoa, ''Ya, Tuhanku, Junjunganku, Pelindungku! Sekiranya aku bersabar menanggung siksa-Mu, bagaimana aku mampu bersabar berpisah dari-Mu?!''
Dalam literatur tasawuf, sabar (sabr) salah satu maqam, selain zuhd, ma'rifah, mahabbah, tawbah, wara,' faqr, tawakkal, dan ridha. Menurut Nashiruddin Al-Thusi dalam Manazil Al-Sa'irin, ''Sabar membuat batin tidak sedih, lidah tidak mengeluh, dan anggota badan tidak melakukan gerakan-gerakan.''
Sedang bagi orang awam seperti kita, ada tiga tingkatan sabar seperti dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam Al-Kafi. Ali bin Abi Thalib berkata, ''Rasulullah bersabda, 'Ada tiga macam sabar: sabar ketika menderita, sabar dalam ketaatan, dan sabar untuk tidak membuat maksiat.
Orang yang menanggung derita dengan sabar dan senang hati, maka Allah menuliskan baginya tiga ratus derajat (yang tinggi), ketinggian satu derajat atas derajat lainnya seperti jarak antara bumi dan langit. Dan orang yang sabar dalam ketaatan, maka Allah menuliskan baginya enam ratus derajat (yang tinggi), ketinggian satu derajat atas derajat lainnya seperti derajat antara dalamnya bumi dan 'Arsya. Dan orang yang sabar untuk tidak berbuat maksiat, maka Allah menuliskan baginya sembilan ratus derajat (yang tinggi), ketinggian satu derajat atas derajat lainnya seperti jarak antara dalamnya bumi dan batas-batas terjauh 'Arsy.''
Sabar ketika menderita berarti kita tabah menghadapi musibah dan bencana yang ditimpakan oleh Allah (Q.S. 2:155-57), sebagai ujian untuk menyadarkan kita. Sabar dalam ketaatan berarti kita menahan kesusahan dalam menjalankan ibadah. Contoh konkret, para calhaj harus bersabar ketika pemberangkatannya tertunda. Sabar dalam musibah adalah sumber ridha atau puas menerima takdir Allah. Sabar dalam ketaatan merupakan sumber keakraban dengan Allah. Dan, sabar tidak berbuat dosa adalah sumber ketakwaan diri kepada Allah.